YOGHURT
A.
Pengertian
Yoghurt
Yoghurt
merupakan produk hasil fermentasi susu. Starter atau bibit yang digunakan
adalah bakteri asam laktat Lactobacillus bulgarius dan Streptococcus
thermophillus dengan perbandingan yang sama. Karena digunakan bakteri laktat
yang mampu memproduksi asam laktat, maka produk yang terbentuk berupa susu yang
menggumpal dengan rasa asam dengan mempunyai cita-rasa yang khas.
Berdasarkan
komposisinya, yoghurt dibedakan menjadi yoghurt beikadar lemak penuh dengan
kandungan lemak di atas 3.0 persen, yoghurt berkadar lemak medium kandungan
lemaknya 0.5 sampai 3.0 persen, dan yoghurt berkadar lemak rendah bila
kandungan lemaknya kurang dari 0.5 persen.
Berdasarkan
metode pembuatannya, jenis yoghurt dibagi menjadi dua, yaitu set yoghurf dan
stirred yoghurt. Bila fermentasi atau inkubasi susu dilakukan dalam kemasan
kecil sehingga gumpalan susu yang terbentuk tetap utuh dan tidak berubah sewaktu
akan didinginkan atau sampai siap konsumsi, maka produk tersebut disebut set
yoghurt. Sedangkan stirred yoghurt ferrnentasinya dalam wadah yang benar
setelah fermentasi selesai, produk dikemas dalam kemasan kecil, sehingga
gumpalan susu dapat berubah atau pecah sebelum pengemasan dan pendinginan
selesai.
Berdasarkan
cita rasanya yoghurt dibedakan menjadi yoghurt alami atau sederhana dan yoghurt
buah. Yoghurt alami yaitu yoghurt yang tidak ditambah cita-rasalflavor yang
lain sehingga asamnya tajam. Sedangkan yoghurt buah adalah yoghurt yang
ditambah dengan komponen cita-rasa yang lain seperti buah-buahan, sari buah.
flavor dintetik dan zat pewarna. Jenis-jenis yoghurt yang telah dimodifikasi
atau diolah lebih lanjut setelah fennentasi diantaranya :Yoghurt pasteurisasi
untuk memperpanjang masa simpannya, yoghurt beku yaitu yoghurt yang dibekukan
dan simpan pada suhu beku, biasanya pada suhu -88,2 OC. Yoghurt konsentrat
(pekat) yaitu yoghurt yang dipekatkan sampai kandungan bahan keringnya 24
persen. Sedangkan yoghurt kering (powder) adalah yoghurt pekat yang dikeringkan
sampai kandungan bahan keringnya mencapai 90 - 94 persen.
B.
Bahan
yang diperlukan
Bahan-bahan yang
digunakan dalam pembuatan yoghurt terdiri dari bahan baku bahan tambahan dan
bibit atau starter. Bahan baku berupa susu murni. susu skim. susu bubuk tanpa
lemak, susu yang sebagian lemaknya telah dihilangkan atau campuran dari
beberapa jenis susu tersebut. Sebelum digunakan biasanya susu ini dipekatkan
dulu dengan cara pemanasan atau ditambahkan susu skim bubuk.
Bahan tambahan yang
umum digunakan dalam pembuatan yoghurt adalah : pemanis, penstabil dan
buah-buahan atau sari buah sebagai sumber cita rasa.
Sebagai pemanis biasa digunakan sukrosa
atau gula pasir, madu ataupun sirup. Jumlah gula dalam yoghurt akan menentukan
jumlah asam cita-rasa yang diproduksi oleh bibit yoghurt. Gula yang ditambahkan
bisa dalam bentuk kristal bubuk ataupun sirup. Umumnya gula yang ditambahkan ke
dalam yoghurt pada awal fermentasi sekitar 5 - 7 persen.
Bahan penstabil
digunakan dalam yoghurt untuk memperlembut tekstur, membuat struktur gel yang
mengurangi atau mencegah pemisahan cairan dari yoghuit. Bahan penstabil yang
sesuai untuk yoghurt adalah gelatin, karboksi metil selulosa (CMC), alginat dan
karagenan. Sedangkan jumlah penggunaannya sebesar 0.5 - 0.7 persen.
Buah-buahan yang
digunakan untuk menambah cita-rasa yoghurt tergantung kesukaan konsumen. Jumlah
penambahan buah biasanya sebanyak 20 - 25 persen dari total produk. Buah-buahan
yang sering digunakan adalah buah
yang telah diawetkan, buah yang telah
dibekukan dan sari buah.
C. Persiapan bibit
atau starter yoghurt
Bibit
atau starter yoghurt terdiri dari biakan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan
biakan Streptococcus themophillus. Pembuatan bibit untuk yoghuit dilakukan
secara bertahap. Pertama Lactobacilus bulgaricus maupun themophillus
masing-masing dibiakkan daram susu secara terpisah.
Kemudian
biakan dicampur bila telah siap digunakan. Bila inokulum dicampurkan langsung,
salah satu bibit sering dominan dan menekan pertumbuhan bibit lainnya. Untuk
mempettahankan atau penediaan bibit masing-masing biakan atau kultur tersebut
harus dipindahkan ke dalam medium (susu) yang baru secara berkala atau kultur
tersebut dicampur susu dan dikeringbekukan. Perbandingan yang sesuai antara
jumlah Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thenno-phillus yang sesuai
adalah 1 : 1.
D. Prinsip
pembuatan yoghurt
Prinsip
pembuatan yoghurt adalah fermentasi susu dengan cara penambahan bakteri-bakteri
laktobacillus bulgaris dan streptoccus thermophillus. Dengan fermentasi ini
maka rasa yoghurt akan menjadi asam, karena adanya perubahan laktosa menjadi
asam laktat oleh bakteri-bakteri tersebut. Apabila tidak diinginkan rasa yang
tidak terlalu asam, tambahkan zat pemanis (gula, sirup) maupun berbagai flavour
buatan dari buah-buahan strawberry, nenas, mangga, jambu, dan sebagainya.
E. Cara Pembuatan
Yoghurt
Pembuatan yoghurt
terdiri dari persiapan bahan, persiapan bibit, inokulasi susu dengan bibit,
fermentasi (inkubasi) dan pendinginan. Persiapan bahan meliputi pengaturan
kandungan bahan padatan atau bahan kering, kandungan lemak susu dan pasteurisasi.
Kandungan bahan kering, yaitu bahan kering susu
maupun, pemanis tidak lebih dari 22
persen karena konsentrasi lebih tinggi akan menghambat aktivitas bibit.
Pemanas susu sebelum
ditambahkan bibit merupakan suatu tahap yang
penting. Pernanasan biasanya dilakukan
pada suhu 85'~ selama 30 menit. Tujuan pemanasan tersebut diantaranya : agar
tidak banyak bakteri yang hidup dalam susu yang dapat mengalahkan bibit dan
untuk menguapan sebagian air agar kekentalan media (susu) sesuai untuk
pertumbuhan bibit laktat. Dalam persiapan pembuatan kultur bibit,
mikroorganisme Lactobacillus bulgarius dan Streptococcus thennophilus
masing-masing dibiakan dalam susu atau whey secara terpisah. Agar aktivitas
mikroorganisme tersebut tidak menurun sebaliknya kulturlbibit dipindahkan
secara berkala ke dalam medium (susu) yang baru. Pada umumnya kultur cair
seperti ini mengandung lo9 mikroba ml kultur starter.
Untuk menghindari
kehilangan sifat-sifat khusus kultur akibat transfer berulang- ulang. kultur
dikeringbekukan atau diliofilisasi. Kultur kering ini perlu diaktifkan dan
pencairan kembali sebelum digunakan. Jumlah pemberian bibit campuran (yaitu L.
bulgaricus dan thennophilus dalam jumlah yang sama) biasanya 2 - 5 persen dari
susu yang digunakan.
lnkubasi atau fermentasi
yoghurt bisa dilakukan pada suhu kamar ataupun
suhu 45 OC. Pada suhu lebih tinggi
aktivitas mikroba akan semakin tinggi juga.
lnkubasi pada suhu ruang memerlukan
waktu 14 sampai 16 jam, pada suhu 32
OC waktu sekitar 11 jam. sedangkan
inkubasi pada suhu 45'~ hanya memerlukan waktu sekitar 4 - 6 jam. Selama
inkubasi, susu mengalami penggumpalan yang disebabkan menurunnya pH akibat
aktivitas kultur/bibit. Pada mulanya Steptococus menyebabkan penurunan pH
hingga 5.0 sampai 5.5 selanjutnya pH menurun hingga 3.8 sampai 4.5 karena
aktivitas Lactobacillus. Selain itu selama inkubasi akan terbentuk flavor
karena terbentuknya asam laktat, asetaldehid, asam asetat dan diasetil. Selanla
penyimpanan setelah inkubasi, yoghurt mengalami penurunan pH secara terus
menerus. Penyimpanan pada suhu yang lebih tinggi akan mempercepat penurunan pH
yoghurt. Yoghurt yang disimpan pada suhu 4'~
selama 6 hari akan mengalami penurunan
pH dari 4.68 menjadi 4.15. Oleh karena itu untuk mempertahankan cita rasa dan
aroma. voahurt hasil fermentasi harus disimpan ditempat dingin atau dapat juga
dipasteu&asi untuk menghambat aktivitas'rnikroba dalam yoghurt.
Proses pembuatan yoghurt dapat diuraikan
sebagai berikut :
1. Siapkan wadah gelas, kemudian diisi dengan K
liter susu segar gula 40 gram, sirup jagung 10 gram dan gelatin 1 gram.
Masing-masing bahan diaduk sampai lamtan merata (homogen).
2. Susu dipanaskan di atas api kecil
sambil diaduk sampai volumenya kira-
kira
tinggal 213 dari volumenya odari volume sebelum pemanasan. Kernudian dinginkan
hingga suhu 45 C.
3. Siapkan bibiffstarter Lactobacillus
bulgaricus dan Streptococcus thermophilus.
4. Setelah susu mencapai suhu 45', pipet dan
inokulasikan 10 ml starter Lactobacillus dan 10 ml Streptococcus ke dalam susu
yang telah disiapkan.
5. lnkubasikan dalam inkubator dengan suhu 45'~
selama 4 sampai 5 jam, atau pada suhu kamar selama 12 - I6 jam.
6. Yogurt hasil inkubasi didinginkan
hingga mencapai suhu ruang.
7. Penilaian mutu yoghurt dapat meliputi pH.
tekstur, rasa dan bau dengan cara dicicip dan dibau.
bisa kah kami di ajari pembuatannya dengan praktek ?
BalasHapusThanks
BalasHapusBisa minta nomor whatsapp nya kah ini ?
BalasHapus